Bismillahirrahmanirrahim

Tiada terasa bulan Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan telah berada di penghujungnya. Semoga Allah Ta’ala mempertemukan lagi dengan bulan Ramadhan yang mulia ini pada tahun mendatang dalam keamanan, kedamaian, dan kemakmuran di negeri ini.

Di antara doa yang sangat dianjurkan untuk dipanjatkan pada Lailatul Qadar adalah

اللهم إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعُفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Ya Allah, Sungguh Engkau adalah Dzat Yang Mahapengampun. Engkau cinta kepada sifat maaf, oleh karena itu maafkanlah hamba-Mu ini. HR. Ahmad (25384) dan at-Tirmidzi (3513)

Selain keutamaan yang didapatkan bagi orang yang berpuasa, yaitu doanya mustajab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَواتٍ مُسْتَجَابَاتٍ دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Ada tiga doa yang mustajab: doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizhalimi, dan orang yang bersafar. (HR. al-Baihaqi)

Dengan masih tersisanya hari-hari Ramadhan yang kita berpuasa, kami mengajak semua saudara-saudara kami seluruh kaum muslimin di pelosok negeri ini untuk memohon kepada Allah Ta’ala agar menjadikan negeri ini negeri yang aman bagi kita. Mempertemukan kita lagi dengan bulan Ramadhan pada tahun mendatang dalam keamanan, kentraman, dan kesejahteraan.

Mengingat upaya-upaya makar dari kaum kafir dan munafikin sedemikian gencarnya untuk  melemahkan Islam dan kaum muslimin. Sementara itu kaum muslimin sendiri telah terpecah-pecah dalam sekian sekte dan sekian organisai dan kepartaian. Sebagian dari mereka juga terlena dengan perburuan harta dan kedudukan. Yang lebih dikhawatirkan oleh mereka adalah urusan pekerjaan, urusan bisnisnya, dan urusan-urusan lain. Maka tiada lagi tempat bersandar kecuali hanya kepada-Nya, yang Mahamendengar, Mahamampu, lagi Mahaperkasa.

Tidak ada yang akan celaka orang yang menempuh jalan petunjuk-Nya walaupun sekian juta manusia mencerca dan mencaci:

قُلْنا اهْبِطُوا جَمِيعًا فَإمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوفٌ عَلَيهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

“Kami berfirman, “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah: 38)

قَال اهْبَطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعُ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى

“ Allah berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Thaha: 123)

Tinggal diri kita, sudahkah bersungguh-sungguh dalam menempuh petunjuk-Nya?

Sudahkah benar-benar ikhlas dalam menempuh jalan petunjuk-Nya?